TAN MALAKA BAPAK REVOLUSIONER YANG TERLUPAKAN

Tan Malaka –lengkapnya Ibrahim Datuk Tan Malaka—menurut keturunannya ia termasuk suku bangsa Minangkabau. Pada tanggal 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang (Pondom Godang) –Sumatra Barat—Tan Malaka dilahirkan. Ia termasuk salah seorang tokoh bangsa yang sangat luar biasa, bahkan dapat dikatakan sejajar dengan tokoh-tokoh nasional yang membawa bangsa Indonesia sampai saat kemerdekaan seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Moh.Yamin dan lain-lain.
Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini telah banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang orisinil, berbobot dan brilian hingga berperan besar dalam sejarah perjaungan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia mendapat julukan tokoh revolusioner yang legendaris. Pada tahun 1921 Tan Malaka telah terjun ke dalam gelanggang politik. Dengan semangat yang berkobar dari sebuah gubuk miskin, Tan Malaka banyak mengumpulkan pemuda-pemuda komunis.Pemuda cerdas ini banyak juga berdiskusi dengan Semaun (wakil ISDV) mengenai pergerakan revolusioner dalam pemerintahan Hindia Belanda.


Selain itu juga merencanakan suatu pengorganisasian dalam bentuk pendidikan bagi anggota-anggota PKI dan SI (Syarekat Islam) untuk menyusun suatu sistem tentang kursus-kursus kader serta ajaran-ajaran komunis, gerakan-gerakan aksi komunis, keahlian berbicara, jurnalistik dan keahlian memimpin rakyat. Namun pemerintahan Belanda melarang pembentukan kursus- kursus semacam itu sehingga mengambil tindakan tegas bagi pesertanya.



Melihat hal itu Tan Malaka mempunyai niat untuk mendirikan sekolah-sekolah sebagai anak-anak anggota SI untuk penciptaan kader-kader baru. Juga dengan alasan pertama: memberi banyak jalan (kepada para murid) untuk mendapatkan mata pencaharian di dunia kapitalis (berhitung, menulis, membaca, ilmu bumi, bahasa Belanda, Melayu, Jawa dan lain-lain); kedua,
memberikan kebebasan kepada murid untuk mengikuti kegemaran (hobby) mereka dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan; ketiga, untuk memperbaiki nasib kaum kromo (lemah/miskin). Untuk mendirikan sekolah itu, ruang rapat SI Semarang diubah menjadi sekolah, dan sekolah itu bertumbuh sangat cepat hingga sekolah itu semakin lama semakin besar.


Perjuangan Tan Malaka tidaklah hanya sebatas pada usaha mencerdaskan rakyat Indonesia pada saat itu, tapi juga pada gerakan-gerakan dalam melawan ketidakadilan seperti yang dilakukan para buruh terhadap pemerintahan Hindia Belanda lewat VSTP dan aksi-aksi pemogokan, disertai selebaran-selebaran sebagai alat propaganda yang ditujukan kepada rakyat agar rakyat dapat melihat adanya ketidakadilan yang diterima oleh kaum buruh.


Seperti dikatakan Tan Malaka pada apidatonya di depan para buruh “Semua gerakan buruh untuk mengeluarkan suatu pemogokan umum sebagai pernyataan simpati, apabila nanti menglami kegagalan maka pegawai yang akan diberhentikan akan didorongnya untuk berjuang dengan gigih dalam pergerakan revolusioner”. Pergulatan Tan Malaka dengan partai komunis di dunia sangatlah jelas. Ia tidak hanya mempunyai hak untuk memberi usul-usul dan dan mengadakan kritik tetapi juga hak untuk mengucapkan vetonya atas aksi-aksi yang dilakukan partai komunis di daerah kerjanya. Tan Malaka juga harus mengadakan pengawasan supaya anggaran dasar, program dan taktik dari Komintern (Komunis Internasional) dan Profintern seperti yang telah ditentukan di kongres-kongres Moskow diikuti oleh kaum komunis dunia.


Dengan demikian tanggung-jawabnya sebagai wakil Komintern lebih berat dari keanggotaannya di PKI. Sebagai seorang pemimpin yang masih sangat muda ia meletakkan tanggung jawab yang saangat berat pada pundaknya. Tan Malaka dan sebagian kawan-kawannyamemisahkan diri dan kemudian memutuskan hubungan dengan PKI, Sardjono-Alimin-Musso. Pemberontakan 1926 yang direkayasa dari Keputusan Prambanan yang berakibat bunuh diri bagi perjuangan nasional rakyat Indonesia melawan penjajah waktu itu.


Pemberontakan 1926 hanya merupakan gejolak kerusuhan dan keributan kecil di beberapa daerah di Indonesia. Maka dengan mudah dalam waktu singkat pihak penjajah Belanda dapat mengakhirinya. Akibatnya ribuan pejuang politik ditangkap dan ditahan. Ada yang disiksa, ada yang dibunuh dan banyak yang dibuang ke Boven Digul Irian Jaya. Peristiwa ini dijadikan dalih oleh Belanda untuk menangkap, menahan dan membuang setiap orang yang melawan mereka, sekalipun bukan PKI. Maka perjaungan nasional mendapat pukulan yang sangat berat dan mengalami kemunduran besar serta lumpuh selama bertahun-tahun.


Tan Malaka yang berada di luar negeri pada waktu itu,berkumpul dengan beberapa temannya di Bangkok. Di ibukota Thailand itu, bersama Soebakat dan Djamaludddin Tamin, Juni 1927 Tan Malaka memproklamasikan berdirinya Partai Republik Indonesia (PARI). Dua tahun sebelumnya Tan Malaka telah menulis “Menuju Republik Indonesia”. Itu ditunjukkan kepada para pejuang intelektual di Indonesia dan di negeri Belanda.


Terbitnya buku itu pertama kali di Kowloon, Cina, April 1925. Prof. Moh. Yamin sejarawan dan pakar hukum kenamaan kita, dalam karya tulisnya “Tan Malaka Bapak Republik Indonesia” memberi komentar: “Tak ubahnya daripada Jefferson Washington merancangkan Republik Amerika Serikat sebelum kemerdekaannya tercapai atau Rizal Bonifacio meramalkan Philippina sebelum revolusi Philippina pecah….”


Ciri khas gagasan Tan Malaka adalah: (1) Dibentuk dengan cara berpikir ilmiah berdasarkan ilmu bukti, (2) Bersifat Indonesia sentris, (3) Futuristik dan (4) Mandiri, konsekwen serta konsisten. Tan Malaka menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam sekitar 27 buku, brosur dan ratusan artikel di berbagai surat kabar terbitan Hindia Belanda. Karya besarnya “MADILOG” mengajak dan memperkenalkan kepada bangsa Indonesia cara berpikir ilmiah bukan berpikir secara kaji atau hafalan, bukan secara “Text book thinking”, atau bukan dogmatis dan bukan doktriner.


Madilog merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan penginderaan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realita nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama.


Bagi Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) yang pokok dan pertama adalah bukti, walau belum dapat diterangkan secara rasional dan logika tapi jika fakta sebagai landasan ilmu bukti itu ada secara konkrit, sekalipun ilmu pengetahuan secara rasional belum dapat enjelaskannya dan belum dapat menjawab apa, mengapa dan bagaimana. Semua karya Tan Malaka danpermasalahannya dimulai dengan Indonesia. Konkritnya rakyat Indonesia, situasi dan kondisi nusantara serta kebudayaan, sejarah lalu diakhiri dengan bagaimana mengarahkan pemecahan masalahnya.


Cara tradisi nyata bangsa Indonesia dengan latar belakang sejarahnya bukanlah cara berpikir yang “text book thinking” dan untuk mencapai Republik Indonesia sudah dicetuskan sejak tahun 1925 lewat “Naar de Republiek Indonesia”.


Jika kita membaca karya-karya Tan Malaka yang meliputi semua bidang kemasyarakatan, kenegaraan, politik,ekonomi, sosial, kebudayaan sampai kemiliteran(“Gerpolek”-Gerilya-Politik dan Ekonomi, 1948), maka akan kita temukan benang putih keilmiahan dan keIndonesiaan serta benang merah kemandirian, sikap konsekwen dan konsisten yang direnda jelas dalam gagasan-gagasan serta perjuangan implementasinya.Peristiwa 3 Juli 1946 yang didahului dengan penangkapan dan penahanan Tan Malaka bersama pimpinan Persatuan Perjuangan, di dalam penjara tanpa pernah diadili selama dua setengah tahun.


Setelah meletus pemberontakan FDR/PKI di Madiun, September 1948 dengan pimpinan Musso dan Amir Syarifuddin, Tan Malaka dikeluarkan begitu saja dari penjara akibat peristiwa itu. Di luar, setelah mengevaluasi situasi yang amat parah bagi republik Indonesia akibat Perjanjian Linggarjati 1947 dan Renville 1948, yang merupakan buah dari hasil diplomasi Syahrir dan Perdana Menteri AmirSyarifuddin, Tan Malaka merintis pembentukan Partai MURBA, 7 November 1948 di Yogyakarta.


Pada tahun 1949 tepatnya bulan Februari Tan Malaka gugur, hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya ditengah-tengah perjuangan “Gerilya Pembela Proklamasi” di Pethok, Kediri, Jawa Timur. Namun berdasarkan keputusan Presiden RI No. 53, yang ditandatangani Presiden Sukarno 28 Maret 1963 menetapkan bahwa Tan Malaka adalah seorang pahlawan kemerdekaan Nasional. (Bek)
<
Read More

Wisuda Bukan Berarti Berhenti Balajar!


Wisuda Bukan Berarti Berhenti Balajar
Wisuda Bukan Berarti Berhenti Balajar!
               
                Wisuda  adalah suatu proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas. Apakah dengan wisuda kita berhenti belajar? Sepertinya hal itu bukan suatu alasan untuk berhenti belajar, karena kita bias belajar dimana saja tidak hanya dilembaga pendidikan formal.Tapi saat kitasudah diwisuda kita akan mulai mengurangi proses belajar kita, karena kita sudah mulai disibukan dengan aktivitas bekerja.
                Apakah saat bekerja kita tidak bias belajar? Belajar bias dilakukan dimana pun dan kapan pun, tergantung kita apakah mau memanfaatkan waktu untuk belaja rditengah-tengah padatnya pekerjaan kita itu sendiri. Tapi saat kita sudah mulai memasuki dunia pekerjaan kita pasti akan mulai meninggalkan kebiasaan kita untuk belajar, karena kesibukan kita sendiri. Sebenarnya saat kita bekerja kita juga sedang dalam proses pembelajaran. Kenapa seperti itu? Saat kita bekerja kita secara tidak langsung sedang dalam proses pembelajaran. Di saat kita diperintahkan oleh atasan untuk mengerjakan sesuatu yang kita tidak bisa, disaat itu lah kita belajar. Kita akan berusaha mencari rekan kerja yang dapat membantu atau pun mengajari kita agar pekerjaan tersebut dalam kita selesaikan. Jadi untuk belajar itu tidak hanya melalui lembaga pendidikan formal, tetapi kita bias belajar melalui hal-hal yang belum kita ketahui.Tapi kita jangan pernah puasakan pengetahuan yang telah kitaketahui dan peroleh. Karena pengetahuaan tersebut tidakakan pernah selesai untuk kita pelajari karena pasti akan ada perkembangan serta banyak jenis pengetahuaan lain yang belum kita ketahui.
                Tidak hanya dikalangan mahasiswa yang sudah melaksanakan wisuda mulai meninggalkan pembelajaran itu, tapiteman-teman kita yang tidak dapat meneruskan pendidikan kebangku kuliah ataupun teman-teman yang putus sekolah. Bagi mereka yang sudah mulai memasuki dunia pekerjaan mereka perlahan akan meninggalkan pembelajaran. Seperti yang sudah disampaikan diatas belajar tidak hanya bias dilakukan dilembaga pendikakan formal tetapi melalui kegiatan yang baru kita ketahui.
                Jadi untuk teman-teman yang sudah melaksanakan wisuda maupun yang belum melaksanakan wisuda coba untuk tidak meninggalkan proses pembelajaran itu. Karena pembelajaran bias kita pelajari tanpa mulalui lembaga pendidikan formal, tapi bias melalui aktivitas yang belum pernah kita lakukan, itu pun termasuk dalam pengetahuan. Kita juga bias memanfaatkan waktu luang kita dengan membaca buku-buku yang dapat menambah pengetahuan kita. Janganlah kita berhenti untuk belajar karena pengetahuan itu sangat luas kawan. Teruslah belajar kawan-kawan meskipun kelak kalian sudah bekerja!!!!
Wisuda Bukan Berarti Berhenti Balajar!!!


Penulis : Aldi Yunizar Saputra
Read More

Eksklusifisme Mahasiswa Jalan Timbul

Eksklusifisme Mahasiswa Jalan Timbul
Eksklusifisme Mahasiswa Jalan Timbul
Eksklusifisme Mahasiswa Jalan Timbul - Kalangan pemuda yang berstatus sebagai mahasiswa memilki peran untuk membangun karakteristik masyarakat madani dengan pola pikir mereka yang rasional dan independen. Dibutuhkan semangat untuk terus menginsyafi tugas itu sehingga mampu dijalankan dengan konsisten. Didasarkan pada kenyataan tersebut sesungguhnya kewajiban seorang mahasiswa menjadi sedemikian berat. Namun melihat kondisi perkembangan masyarakat kampus merah ( dalam hal ini mahasiswa akademi pimpinan perusahaan ) masih sangat jauh dari sikap seorang mahasiswa yang seutuhnya.


Mahasiswa kampus merah seharusnya bisa menyadari bahwa didalam lingkup masyarakat kampus tidak hanya terdiri dari mereka dan dosen saja, melainkan masih terdapat beberapa orang yang memang memiliki peranan dalam rangka menjaga kondusifitas kampus. Penjaga kebersihan kampus, penjaga keamanan kampus adalah dua contoh bagian dari masyarakat kampus yang terkadang lupa untuk dilihat eksistensinya.

Culture mahasiswa APP yang nampak saat sekarang ini ialah kebanyakan dari mereka mengeksklusifkan diri terhadap komponen masyarakat yang ada didalam kampus, sangat jarang terlihat mahasiswa yang melakukan interaksi secara harmonis dengan penjaga kebersihan ( babe saner) misalkan, atau dengan penjaga kampus ( Satpam ),padahal mereka adalah baigan dari masyarakat kampus yang perlu dan penting untuk diperhatikan kemaslahatanya.

Lalu untuk apa sering mereka teriakan HIDUP MAHASISWA! HIDUP RAKYAT INDONESIA! Kalo orang-orang yang dekat bahkan bersama mereka saja tidak pernah dipedulikan lagi!

By : Amirrudin Sirregar
Read More

Organisasi Kampus

Organisasi Kampus
Organisasi Kampus

Organisasi Kampus - Menelusuri masa-masa berorganisasi di kampus, satu organisasi yang terdiri dari beberapa macam otak dan gaya pemikiran yang berbeda seringkali membuat para anggotanya keteteran dalam menjalankan tampuk kepengurusan. Bagi para mahasiswa yang background organisasi di sekolah menengah tentu tidak akan merasa kesulitan dalam berorganisasi di kampus, mereka hanya beradaptasi kemudian mengembangkan ilmu organisasi tersebut menjadi lebih luas lagi.
Organisasi merupakan kumpulan manusia individu atau berbagai kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tidak ada organisasi tanpa tujuan, baik itu tujuan secara tertulis dibahas dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau tujuan yang hanya tersirat hasil pemikiran para pengurus terdahulu yang diwariskan secara turun-temurun.
Bagi para mahasiswa baru yang tidak ada background organisasi di SMA seringkali merasa ketakutan untuk masuk ke dalam dunia organisasi kampus. Alasannya memang beragam, tapi banyak yang mengatakan masuk ke suatu organisasi kampus akan membuat nilai-nilainya turun dan akan sangat mengganggu aktivitas perkuliahan. Mereka para pemikir-pemikir hebat yang terlalu mengagungkan akademik dibandingkan keterampilan softskill beralasan masuk organisasi hanyalah membuang-buang waktu belajar.

Secara umum kita melihat bahwa orang-orang yang berkecimpung di dalam organisasi hanyalah para mahasiswa yang lulusannya selalu telat dengan IPK yang lumayan buruk. Itulah sekelumit pandangan terhadap para organisatoris. Tunggu dulu, bukannyapemikiran/pandangan itu lahir beberapa puluh tahun yang lalu? Fenomena para organisatoris masa lampau memang kenyataannya seperti itu, dan saya percaya kejadian seperti itu hanyalah sebagian kecil saja dan disampaikan dengan gaya berita yang berlebihan dan tidak berdasar.

Organisasi membuat kita menjadi lebih kritis dalam menghadapi suatu masalah, menjadi lebih peka dengan lingkungan sekitar, juga belajar berinteraksi untuk menyampaikan suatu gagasan yang seringkali berbeda satu sama lain. Seharusnya para organisatoris mengerti betul tentang manajemen waktu, hal itulah yang menjadi suatu kelebihan dibanding orang yang tidak berorganisasi sama sekali. Seabreg tugas dari dosen adalah kewajiban yang harus diselesaikan tapi bukanlah suatu permasalahan untuk kemudian menyelesaikan tugas-tugas dalam organisasi. Jadi apapun nilai IPK yang kita dapatkan tolong jangan sekali-kali menyalahkan organisasi. Ada beberapa organisatoris seringkali mengeluh dengan nilainya yang anjlok, tapi banyak juga yang berterimakasih karena dengan berorganisasi justru membuat nilai menjadi bagus, kemampuan berbicara lancar, dan selalu bertambah teman. Jadi siapa yang salah, organisasinya atau kitanya yang membandel.

Banyak hal-hal positif dengan belajar berorganisasi, baik itu dilingkungan kampus atau organisasi di masyarakat. Organisasi mengajarkan untuk menjadi pemimpin yang bijak sekaligus menjadi bawahan yang baik pula. Tidak ada rasa egois dan individualistis, semuanya berjalan beriringan. Semuanya diselesaikan bersama-sama. Rasa-rasa sakit hati, dicuekin, sedih, menangis, bahagia, puas, tertawa hanyalah bumbu penyedap organisasi itu dan semua orang pasti merasakannya. Jangan takut berorganisasi, karena di sana tersimpan berlian yang akan membuat kita melejit jauh ke depan.

Penulis : Amiruddin Sirregar
Read More

Punk Dalam Perspektif Masyarakat

Punk Dalam Perspektif Masyarakat

Punk Dalam Perspektif Masyarakat - Punk adalah sebuah komunitas yang berdiri pada tahun 1908 dan didirikan oleh Michael Bakkunin. Komunitas ini lahir pada masa Revolusi Industri di Inggris, dimana pada saat itu struktur masyarakat didominasi oleh kaum buruh yang termarjinalkan. Mereka mencoba mengkritik kebijakan pemerintah melalui lagu-lagu dan nyanyian.
Di Indonesia sendiri, komunitas ini lahir pada awal kerajaan-kerajaan kecil. Pada kala itu belum disebut sebagai komunitas punk, tapi disebut komunitas orang yang termarjinalkan. Pada saat itu banyak rakyat yang termarjinalkan oleh kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kerajaan. Sejarah singkat tersebut merupakan awal mula terbentuknya komunitas punk di Indonesia menurut perspektif penulis.
Pada era globalisasi saat ini, banyak pemuda di negeri ini yang mencoba mengidentikkan diri menjadi anak punk walaupun mereka tidak mengetahui sejarah komunitas ini sebelumnya. Yang lebih parah lagi ketika mereka tidak mengetahui nilai-nilai yang ada dan apa yang diperjuangkan dalam komunitas ini. Pada umumnya anak muda di negeri ini hanya sekedar mengadopsi budaya hidup punk tanpa memahami subtansi dari komunitas ini. Tetapi tidak semua anak punk seperti itu, karena sebenarnya masih ada komunitas punk di negeri ini yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dan masih konsisten akan perjuangannya.
NILAI-NILAI APA SAJA YANG ADA DI DLAM KOMUNITAS INI?
Nilai nilai yang ada di dalam komunitas ini adalah:
Ø DO IT YOURSELF
Ø SOLIDARITAS
Apa Yang mereka perjuangkan pada era globalisasi ini?
Yang selama ini mereka perjuangkan adalah:

Ø Mereka ingin komunitas ini diterima di masyarakat
Ø Mereka ingin mengubah pandangan masyarakat terhadap komunitas ini yang selama ini bisa dikatakan komunitas ini dipandang sebelah mata

Jadi yang merusak atau yang memberikan nilai negatif terhadap komunitas hanyalah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan mereka tidak mengetahui nilai-nilai yang ada pada komunitas ini. Sehingga komunitas ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Oleh karena itu sudah menjadi tanggungjawab setiap anak punk untuk memasyarakatkan nilai-nilai perjuangannya kepada tiap anggota komunitasnya.

Seberapa banyak anak punk yang masih menjunjung tinggi nilai nilai yang ada dalam komunitas ini:

Ketika ditanyakan seberapa banyak kuantitas anak punk yang masih menjunjung tinggi nilai ini, bisa dikatakan hanya beberapa saja karena mayoritas anak punk di era globalisasi ini hanya mengadopsi budaya asing atau bisa dikatakan hanya mengikuti life style. Maka tidak salah ketika masyarakat mempunyai persepsi negatif terhadap komunitas ini. Tetapi tidak bisa dipungkiri masih ada anak punk yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai[1] sehingga dapat berkontribusi lebih terhadap lingkungannya dan mendapatkan respon positif dari masyarakat. Walaupun respon positif ini masih dalam lingkup kecil, tapi ini bisa dijadikan sebagai motivasi untuk seluruh anak punk. Setidaknya hal ini bisa menajdi pencitraan yang baik, bahwa tidak semua anak punk yang ada saat ini hanya mengikuti life style saja. Ini menjadi sebuah pembuktian bagi masyarakat bahwa anak punk pada hakikatnya mempunyai nilai dan budaya hidup yang baik.
KENAPA ANAK PUNK IDENTIK DENGAN TATO?
Memang anak punk bisa dikatakan identik dengan tato. Kenapa demikian ? Ini bisa dikatakan suatu ciri khas dari komunitas ini karena menurut mereka tato adalah sebuah karya seni dan medium untuk mengekspresikan kreativitasnya. Sayangnya, selama ini masyarakat mempunyai persepsi negatif terhadap mereka yang bertato. Oleh karena itu, anak-anak punk ini ingin mengubah paradigma bahwa tidak semua orang bertato identik dengan tindakan kriminal. Memang cukup sulit mengubah stigma masyarakat terhadap tato. Tetapi tidak ada yang tidak mungkin ketika mereka masih mempunyai kemauan dan konsistensi untuk mengubah pandangan negatif tersebut.

PENUTUP
Semoga dengan tulisan ini pembaca bisa mengetahui tentang sejarah singkat komunitas punk. Bahkan pembaca diharapkan dapat mengetahui hakikat eksistensi komunitas ini. Akhir kata semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Read More

Intelligentsia Study Club

Ketika kalian tidak mendengar suara kami
Untuk memperjuangkan kebenaran
Maka suatu saat hari nanti kalian akan menyesal
Dan mencari-cari kelompok kami yang sudah tidak ada di dunia ini lagi



Read More

Filsafat Manusia

Filsafat Manusia
Filsafat Manusia

Filsafat Manusia ada dua :

Filsafat evolusionisme dan Filsafat creationitas
Filsafat Evolusionisme adalah Proses perubahan manusia dengan evolusioner yang dicetuskan oleh Charles Darwin.

Untuk kali ini penulis akan sedikit menjelaskan Filsafat Manusia sesuai dengan penciptaanya yang hakiki (Filsafat Creationitas)

Filsafat Manusia adalah mempelajari Hakikat Manusia, hakikat adalah kesejatian. jadi Hakikat Manusia adalah kesejatian Manusia. Yang dimaksud dengan kesejatian Manusia adalah perilaku Manusia yang Hakiki yaitu adalah prilaku Nabi Adam AS.

Prilaku/eksistensinya Nabi Adam.
Hakikat Manusia adalah Hakikat Adam karena Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT, hakikat manusia antara lain berpikir, makan, minum, sex, refleksing, belajar, dll.
Manusia adalah makhluk yang berpikir karena setiap manusia selalu mempunyai masalah tetapi tergantung pada manusianya itu sendiri apakah dia sadar akan adanya masalah pada dirinya sendiri
Manusia yang berpikir adalah manusia yang bertanya, jika manusia tidak bertanya maka dia tidak berpikir, seperti bertanya kepada dirinya sendiri

Lalu apakah Orang gila berpikir?
Orang gila tidak berpikir Karena dia tidak sadar akan adanya masalah pada dirinya, itu dikarenakan dia sudah tidak punya kesadaran, maka orang gila tidak memakai akal nya. Dia hanya memakai insting, jika dia merasakan lapar maka dia akan makan

Manusia adalah makhluk yang dilebihi satu keistimewaan dari makhluk lainnya yaitu akal yang diberikan dari sang pencipta, dan manusia harus mempertanggung jawabkan pemberian istimewanya itu. Akal itu sangat liar karena manusia bisa berimajinasi semaunya, contohnya manusia bisa membayangkan pergi keluar negeri walaupun dia tidak pernah sekalipun pergi kesana, jika akal tidak dikontrol maka akal akan menghasilkan sebuah pemikiran pemikiran yang negatif.
Selain itu Allah Swt juga memberikan Wahyu untuk manusia supaya manusia tidak tersesat dengan pemikiran pemikirannya. Wahyu adalah

Manusia harus berpikir secara radikal, analitis, konfrehensif,sistematis dan dialektis supaya dapat mengetahui kehidupan yang hakiki, dan dijaman modern ini kebanyakan Manusia lebih berpikir pragmatis dan bahkan hanya memikirkan material.
Setiap manusia harus mengetahui tentang hakikatnya supaya lebih menghargai hidupnya dan menghargai Alam semesta ini.
arah hidup untuk manusia agar mengarah pada hidup yang seharusnya menjadi manusia yang diridhoi Allah Swt.

Penulis: Ramanda Ade Putra
Read More

Filosofi Politik

Filsafat Politik
Filsafat Politik

Filsafat Politik - Budaya politik dalam suatu negara mempengaruhi kebudayaan  masyarakat di negara tersebut, karena budaya politik merupakan sistem, nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat
Istilah budaya politik meliputi:
-         Masalah legitimasi
-         Pengaturan kekuasan
-         Proses pembuatan kebijaksanaan Pemerintah
-         Kegiatan Partai Politik
-         Perlaku aparat Negara
-         Serta gejolak masyarakat terhadap social secara luas
Kegiatan Politik juga memasuki lingkup
-         Keagamaan
-         Kegiatan ekonomi dan sosial
-         Kehidupan pribadi sosial secara luas

Unsur Masyarakat berbeda pula budaya politiknya
-         Masyarakat umum
-         Para elit
Menurut Benneselalu inheren pada setiap masyarakat yang terdiri dari sejumlah individu yang hidup dalam sistem politik tradisional maupun inheren
Landasan Filosofidict R O G Anderson seorang pengamat Politik yang terlahir di irlandia dan berkuliah di Inggris, dan sekarang bertempat tinggal di Amerika Serikat
Menurut ia : Indonesia cenderung secara tajam membagi kelompok elitan massa
Didalam suatu Negara bisa terlihat budaya politiknya dari Sikap, keyakinan, nilai-nilai yang berlaku bagi seluruh anggota massyarakat
Istilah budaya politik s Politik dalam ruang lingkup Mahasiswa tidak jauh jauh dari pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
-         Orientasi Kognitif
-         Orientai Afektif
-         Orientasi Evaluatif

PePenulis : Ramanda Ade Putra

Read More

Organisasi dan Paguyuban

Organisasi dan Paguyuban
Organisasi dan Paguyuban

Organisasi dan Paguyuban - Kita sering mendengar kata Organisasi, lalu apakah itu Organisasi? Menurut Asumsi penulis artikel, Organisasi adalah sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan tujuan (pemikiran, karakter, hobi, dll) yang terstruktur dan sistematis dan mempunyai sebuah landasan landasan.

Membicarakan Organisasi tidak terlepas dari budaya-budaya Organisasi ditandai dengan adanya sharing atau berbagi nilai dan keyakinan yang sama dengan seluruh anggota organisasi. Sharring inilah yang dapat mempengaruhi perilaku orang-orang dalam sebuah organisasi. Perilaku organisasi sendiri merupakan seperangkat tindakan yang ada didalam organisasi

Perilaku Organisasi melihat bagaimana tingkat individu, tingkat kelompok, serta kinerja baik secara individu, dan kelompok, maupun Organisasi itu untuk berinteraksi satu sama lain. Perilaku Organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksi, dan menjelaskan, pembagian tugas dan tanggung jawab para anggota

Adanya tiga unsur dalam sebuah Organisasi
- adanya sekelompok orang
- adanya landasan landasan
- adanya kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan bersama (Tujuan Organisasi)

Jadi dalam sebuah Organisasi terdapat beberapa pola hubungan antarindividu yang memiliki tanggung jawab masing-masing dalam mengwujudkan tujuan Organisasi. Dengan demikian pola hubungan ini membentuk suatu budaya Organisasi, komitmen Organisasi, serta perilaku Organisasi

Lalu apa itu Paguyuban?

Paguyuban diartikan pula sebagai persekutuan atau kebersamaan aneka ragam orang dalam batas kategori tertentu, dengan cirri-ciri sebagai berikut:

• disemangati kebersamaan, keterlibatan, komunikasi, sehati dan sejiwa dalam suka dan duka, untuk menghidupi dan menghayati tugas, karya, dan panggilan hidup dalam mewujudkan visi-misi paguyuban tersebut.
• kebersamaan setiap anggotanya yang se-detak jantung, yang hidup dalam kebersamaan, memiliki kepekaan dan bertindak saling mengasihi sehingga terbentuk suatu komunitas yang sehati-sejiwa.
• bentuk kehidupan bersama yang menghayati solidaritas dalam memanfaatkan segala perbedaan untuk mencapai tujuan bersama.
• kebutuhan untuk hidup berkelompok yang berlandaskan pada kepercayaan yang satu.

Apa hubungannya Organisasi dengan Paguyuban?

Memang semua paguyuban adalah sebuah organisasi akan tetapi tidak semua organisasi merupakan paguyuban. Alasannya jelas, ialah asas dasar dari sebuah organisasi belum tentu cinta kasih (bisa jadi hanya berdasarkan pada kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu atau hanya atas dasar kepentingan saja). Tetapi asas dasar paguyuban (lebih kerennya kita sebut saja “komunitas”) adalah cinta kasih persaudaraan, menghayati solidaritas, toleransi dan prinsip subsidiaritas dalam memanfaatkan segala perbedaan untuk mencapai tujuan bersama di mana para anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, kekal serta sehati-sejiwa. Singkatnya, dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang memang telah dikodratkan.

Lalu Apakah ada sebuah Organisasi yang berprilaku seperti Paguyuban?

Tidak bisa dipungkiri mungkin ada, itu bisa terjadi dikarenakan mindset yang kurang mengetahui tentang pengertian Organisasi, bisa terjadi karena anggotanya yang kurang berkomitmen dan konsisten dengan organisasi tersebut, itu bisa terjadi karena faktor lingkungan atau faktor individu yang kurang memahami tentang fungsionaris menjadi anggota

Penulis : Ramanda Ade Putra
Read More

Mahasiswa Bermuka Kerbau Berorientasi Kearah Babi Hutan

Mahasiswa Bermuka Kerbau Berorientasi Kearah Babi Hutan
                               

Mahasiswa Bermuka Kerbau Berorientasi Kearah Babi Hutan - Dijaman era modern ini mahasiswa sudah tidak menjadi salah satu titik penyeimbang terhadap keadaan stabilitas negara karena kebanyakan mahasiswa sekarang sudah tidak memahami perannya sebagai mahasiswa. salah satu faktornya adalah pergeseran moral terhadap mahasiswa itu sendiri. impactnya Mahasiswa terbagi menjadi beberapa golongan seperti mahasiswa apatis, mahasiswa skeptis, mahasiswa kupu-kupu, mahasiswa organisatoris dll.

Mahasiswa Bermuka Kerbau Berorientasi Kearah Babi HutanPada awal terjadinya dekadensi moral terhadap mahasiswa dikarenakan sistem NKK-BKK(Normalisasi kehidupan kampus- badan kordinasi kampus) pada tahun 1978 di era Alm. Soeharto pada saat penurunan sk-3 menteri (Menteri pendidikan, Menteri dalam negeri dan Menteri pertahanan) yang bertujuan supaya mahasiswa akan terfokus terhadap perguruan tinggi dan orientasinya sudah berhasil mahasiswa kearah study oriented, banyak mahasiswa hanya mengejar nilai-nilai akademisi dan hanya sedikit mahasiswa yang mencoba menyeimbangi antara kehidupan sosial bermasyarakat dan dunia akademisi, outputnya dari produk hukum NKK-BKK (normalisasi kehidupan kampus-badan kordinasi kampus) membuat mahasiswa-mahasiswa menjadi apatis atau resis terhadap dunia per-politikan dan dunia aktivis. ini akan menjadi suatu penurunan kualitas mahasiswa dinegara indonesia ini, padahal sudah jelas basis filosofi dan idealisme mahasiswa sudah tercakup dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi: 1.Pendidikan 2.Penelitian 3.Pengabdian kepada masyarakat. ini menjadi Mensana inco poresano (idelaismenya kesana kelakuannya kesono)

Mahasiswa Bermuka Kerbau Berorientasi Kearah Babi Hutan
Sekarang hampir semua mahasiswa hanya bisa diam dan mengangguk saja terhadap kondisi negara ini yang sudah pincang sebelah. hanya identitasnya mahasiswa tetapi kelakuannya seperti kerbau, yang pada akhirnya mahasiswa bukan menjadi pendorong perubahan kearah yang lebih maju tetapi malah menjadi penghambat perubahan.

pada saat masyarakat miskin yang tertindas oleh kepentingan kekuasaan didalam negeri ini, seakan-akan mahasiswa sudah ternina bobokan terhadap kondisi negara ini yang sudah tercium bau bangkainya dari sabang sampai marauke. Sikap mahasiswa jaman sekarang ini sudah mirip sekali dengan kelakuan kerbau, mungkin bisa saja dikemudian hari sikap mahasiswa berkelakuan seperti babi babi hutan yang berlarian dimalam hari dan hanya bisa mengeluarkan suara "NGOK NGOK"

Penulis: Ramanda Ade Putra
Read More