Sejarah bukan milik.ku atau kau,tapi kita semua

sejarah indonesia
Negara ini terbentuk dilandasi berbagai faktor, yang pada dasarnya merupakan representasi dari hasil renungan segenap element masyrakat yang ingin hidup merdeka dan berdaulat atas bangsa mereka sendiri tanpa adanya campur tangan ataupun intervensi dar bangas lain, guna menciptakan peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya ( masa penjajahan ). Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momentum yang sangat bersejarah bagi bangsa ini, dimana pada waktu itu bangsa ini meproklamirkan kemerdekaanya atas segala bentuk penjajahan yang  dilakukan oleh bangsa lain, momentum yang menjadi titik awal ke mana bangsa ini akan berjalan, berjalan ke arah yang lebih baik kah atau mungkin sebaliknya. Momentum kemerdekaan tersebut juga melahirkan bangsa yang dulu terjajah secara fisik dan pemikiran menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat yang kemudian kita kenal dengan nama bangsa Indonesia. Hampir 68 tahun bangsa ini menginjakan kakinya diatas kemerdekaan serta kedaulatanya atas nasibnya sendiri, jatuh bangun telah bangsa ini rasakan dalam usaha menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. 
Kita mungkin mengenal istilah Orde Lama, Orde Baru, era Reformasi dan juga era Orde paling Baru (jaman sekarang) dengan keberhasilanya maupun dengan implikasi negatif yang diciptakan oleh masing-masing era tersebut. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan jasa para pahlawanya, bangsa yang tak pernah lupa aka sejarahnya dan juga bangsa yang tak melupakan jati dirinya. Sejarah seharusnya menjadi guru yang baik bagi semua element masyarakat dalam menata kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan bernegara, tapi apa jadinya jika sejarah telah dimonopoli oleh sekelompok kepentingan, dan atas kepentingan tertentu fakta sejarah diputarbalikan, yang buruk menjadi hal yang baik dan yang baik menjadi tak bernilai. 
Ketika sejarah hanya di pandang dari satu sudut pandang saja, maka yang ada hanya sejarah berdasarkan penilaian subyektif semata, sejarah yang nilai kebenaranya masih perlu dipertanyakan bahka dikaji kembali. Dalam memandang, dalam hal ini sejarah, seharusnya kita melihatnya dari berbagai macam sudut pandang serta didukung oleh berbagai bukti lapangan yang validitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Dilain sisi ketika sejarah tengah dibuka kembali maka menjadi kewajiban bagi kita semu untuk meninggalkan segala egositas kita serta tanggalkan semua atribut kepentingan kita, karena pada dasarnya ketika kita belajar sejarah, tujuan kita adalah untuk melihat kembali hal-hal yang telah luput dari perhatian kita dimasa lampau yang pada akhirnya menjadi duri perusak dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik. Setelah itu semua dipelajari, sudah semestinya kita akan lebih berhati-hati dalam melangkah sehingga sejarah yang kurang baik tadi tidak terulang kembali.

Read More
selemah - lemahnya perjuangan adalah dengan "D I S K U S I"
Read More