Pada abad 17 berdatangannya koloni dari berbagai negara ke pulau impian (Amerika) dengan tekat yang kuat, membuat pribumi dipulau impian menjadi tertekan, sehingga banyak terjadi konflik antara koloni dengan pribumi. Bahwa koloni terdiri dari berbagai bangsa dengan bahasa inggris sebagai bahasa untuk mempersatukan gerakan-gerakan koloni (pendatang), membuat mereka mampu bekerjasama- “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”. Kebersamaan hidup para koloni dilukiskan dalam istilah melting pot. Mereka berbaur, mengadakan perkawinan antar bangsa, dan tukar-menukar tradisi, namun nilai-nilai kebudayaan masih didominasi oleh kultur bangsa inggris. Walaupun adat-isiadat, agama, dan bahasa berbeda, tetapi mereka (koloni) bersatu hidup berdampingan dengan mengandalkan kemampuan masing-masing bertekad membangun Amerika dengan semangat kompetisi luar biasa.
Kedatangan koloni pada abad 17 awal menuai banyak pederitaan dalam membangun American Dream, tetapi konflik terus berdatangan, adapun konflik internal antara koloni dengan pribumi, dan konflik eksternal antara Bangsa Inggris dengan penduduk Amerika. Dengan perjanjian Mayflower Compact pada tahun 1620 diikrakan dalam kapal Mayflower - saat mereka bersepakat hidup dibawah agama yang dimanifestasikan dengan asas Demokrasi Liberal.
Demikianlah Demokrasi Liberal sudah nampak sejak abad ke-17 sebagaimana terlihat penandatanganan Mayflower Compact tanggal 16 september 1620 dengan izin London Company, ratusan pilgrim (cabang puritan) bertolak ke Amerika dengan kapal laut Mayflower mendarat di Plymouth, pantai New England. Sebelum mendarat mereka menandatangani Mayflower Compact, yang isinya mereka akan patuh pada pemerintah, hidup secara damai, dan tunduk pada hukum dan pemimpin yang mereka pilih sendiri.
Mayflower Compact adalah suat ikrar bersama yang diucapkan oleh setiap warga Negara Amerika dan khususnya pendatang yang menuju benua Amerika pada tahun 1620 didalam sebuah kapal Mayfiower, ikrar tersebut mengandung falsafah pragmatis, sekulerisme, dan pluralisme, selain itu ada beberapa muatan individualistis sehingga setiap warga Amerika diwajibkan memunyai semangat kompetitif yang luar biasa. Dengan diawaliya Mayflower Compact sebagai perjanjian untuk mempersatukan Negara Amerika Serikat, dampaknya sangat besar bagi Negara Amerika maupun dunia di abad 21 ini.
Falsafah pragmatis, sikap individualistis, asas Demokrasi Liberal, dan tidak terpatronnya dengan agama (Sekulerisme), menjadi sikap hidup dan prinsip politik setiap warga negara Amerika Serikat sampai dengan abad 21 ini, membuat Negara Amerika menjadi Negara Superior, selain itu. Semangat yang kuat menyebarkan asas pemikirannya keseluruh dunia membuat hampir semua Negara yang tedoktrinasi oleh pemikiran-pemikirannya mengalami distbilitas dari berbagai aspek, seperti kebudayaan, ketahanan energi, dan pola pikirnya terintervensi oleh asas pemikiran Amerika. Salah satunya adalah Negara Indonesia yang terkena doktrinasi oleh asas pemikirannya.
Selain itu konsep Demokrasi, menurut istilah awalnya, Demokrasi adalah Pemerintahan oleh rakyat, - didalam masyarakat Athena sebagaimana asal kata ini – Pemerintahan yang dipimpin oleh rakyat. Demokrasi menurut pengertian yang lebih baru, Pemerintahan yang dipimpin rakyat berdasarkan hukum, sedangkan menurut istilah modern, Demokrasi sama dengan Social Contract, yang menentang kekuasaan diktator atau kekuasaan yang tak terbatas dari Raja, dan di abad 21 Amerika mengarahkan konsep Demokrasi, sehingga Demokrasi dianggap oleh Dunia identik dengan Globalisasi dan Pasar bebas. Sehingga konsep Demokrasi secara harfiah sudah “teracuni” oleh konsep Demokrasi Liberal. Maka setiap Negara yang menganut sistem Demokrasi terlepas dari mana ideologinya, Konsekuensinya Negara itu harus mau mengikuti Globalisasi dan pasar bebas. Akhirnya kita melihat secara signifikan bahwa Negara Amerika Serikat di abad ini sangat memegang peran sentral terhadap di Dunia dan dampak yang dirugikan bagi Negara- negara yang berbeda pola pikir dan Ideologi dengan Amerika Serikat, salah satun Negara yang dirugikan adalah Negara Indonesia.
R.A.P
0 komentar:
Posting Komentar