APALAH GUNA NEGARA INI. . ?

galih susanto

Negara ada bukan hanya sekedar ada, banyak hal yang harus dilakukan oleh Negara. Negara Indonesia terbentuk bukan dikarenakan factor kebetulan semata,melainkan sebuah cita-cita bersama seluruh element masyarakat yang ingin hidup dengan merdeka dan bebas dari penjajahan bangsa(Negara) lain. Masyarakat yang pada waktu itu masih terpecah-pecah yaitu terdiri dari beragai macam suku-suku dan budaya yang berbeda pada akhirnya bersatu-padu membentuk sebuah Negara yang berdaulat dengan harapan masyarakat yang tadinya terjajah dan hidup dalam belenggu kemiskinan,tertindas,dan tidak bisa menentukan masa depanya sendiri, dengan bersatunya mereka membentuk sebuah Negara ini masyarakat dapat hidup makmur dan sejahtera serta mampu menentukan masa depanya sendiri . Hal ini juga telah tertera dalam konstitusi Negara yaitu UUD 1945, yang didalamnya tertera secara gamblang tentang maksud dan tujuan terbentuknya Negara berserta tugas dan kewajibannya.

Maksud dan tujuan terbentuknya Negara adalah buka lain untuk menciptakan kesejahteraan,keadilan,kemakmuran dan rasa aman bagi masyarakatnya. Jadi tugas dan kewajiban Negara adalah mewujudkan maksud dan tujuan tersebut, tugas dan kewajiban Negara memang sangat berat, namun itulah fungsi dari terbentuknya Negara ini, untuk dapat mewujudkanya Negara harus mampu mengintepretasikan pedoman yang ia miliki ( UUD 1945 ) dalam menjalankan roda pemerintahanya, baik dalam membuat sebuah kebijakan nasional maupun dalam pembuatan Hukum-hukum dalam Negara dengan berpanduan  dan tanpa melenceng dari pedoman yang sudah ada. Bukan menjadi sebuah keniscayaan masyarakat Negara ini akan hidup makmur,sejahtera, dan terpenuhinya rasa aman dalam sendi-sendi kehidupanya. Namun semua hal itu mungkin hanya sebatas angan disiang bolong jika kita melihat kondisi masyarakat pada sekarang ini. Negara seakan-akan tak mempunyai daya upaya dalam menangani segala permasalahan kompleks yang terjadi di Negara ini, sementara masyarakat sangat mengharapakan Negara mampu menunaikan tugas dan kewajibanya kepada masyarakatnya, sesuai amant konstitusi Negara kita.

Kemakmuran,kesejahteraan mungkin masih seperti mimpi disiang bolong ,masih banyak masyarakat  hidup dalam keadaan yang memprihatinkan bahkan jauh dari kata layak. Seperti kita ketahui bersama dan juga telah banyak ditayangkan di berbagi media-media masa ternyata banyaknya kelalaian yang dilakukan oleh Negara sehingga banyak masyarakat yang telah terenggut kemerdekaanya oleh Negara. Sebuah contoh kecil dari sekian banyaknya kelalaian yang dilakukan oleh Negara, jika kita perhatikan masih banyak anak-anak dibawah umur yang notabenya adalah para penerus bangsa namun kemerdekaanya telah direnggut oleh Negara, direnggut dalam artian anak-anak dibawah umur yang seharusnya mengenyam pendidikan dibangku-bangku sekolah namun mereka tidak pernah menikmati apa yang dinamakan pendidikan itu tadi, bahkan merekapun tak pernah mengenal kata pendidikan,mereka dipaksa  mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya dan keluarganya. Masa-masa kecil yang harusnya menjadi masa indah yang  dipenuhi bergai proses pembelajaran dan bermain telah hilang dari kehidupan mereka, yang ada hanya banyang-bayang hidup dalam kemiskinan. Hal ini membuktikan bahwa Negara telah merenggut kemerdekaan para penerus bangsa karena negar tidak mampu  memakmurkan dan mensejahterakan masyarakatnya, bahkan menjadi hal yang ironis ketika Negara menutup mata dan telinga akan hal tersebut, seharusnya Negara peka dan membuat sebuah kebijakan nasional guna menangani hal itu, namun ketika Negara sudah tidak mampu melaksanakan tugas dan kewajibanya , maka yang harus dipertanyakan adalah apalah guna Negara ini. . . .?


By : Galih Susanto
Read More

Mampukah Indonesia Bertahan Melawan Upaya Jeratan Kaum Capitalis

Mampukah Indonesia Bertahan Melawan Upaya Jeratan Kaum Capitalis

Mampukah Indonesia Bertahan Melawan Upaya Jeratan Kaum Capitalis - Indonesia Negara yang multikultur,Negara dengan Suber Daya Alam yang sangat melimpah ruah, mulai dari mineral,gas,air sampai minyak bumi semua ada di negeri ini , Negara ini terbentuk bukan tanpa perjuangan melainkan melalui perjuangan yang tak kenal lelah para pahlawan bangsa melawan para penjajah demi merebut kemerdekaan bangsa Indonesia, sudah selayaknya kita sebagai bangsa yang besar harus mampu menghormati jasa para pahlawan dan terus memperjuangkan kemerdekaan Negara dari segala bentuk penjajahan, baik penjajahan dalam segi ekonomi. Sudah bukan menjadi hal yang aneh di era Globalisasi ini semua Negara berlomba-lomba menjadi Negara yang paling berkuasa di muka bumi, semua Negara secara perlahan tapi pasti mulai melakukan ekspansi ekonomi ke Negara lain, dengan cara menguasai Negara tersebut di bidang ekonomi, karena ketika perekonomian sudah dapat dikusai maka secara otomatis Negara tersebut sudah ada digenggaman. Perlu kita ketahui Negara ini adalah Negara berdaulat, selayaknya Negara yang berdaulat seharusnya negara menentukan nasibnya sendiri tapi kenyataan yang terjadi Negara tidak mampu menentukan masa depanya sendiri, masa depan Negara ini telah diatur sedemikian rupa oleh orang-orang capitalis, contoh yang konkret ketika isu naiknya harga minyak dunia, pemerintah langsung kalang-kabut menanggapi isu tersebut dan secara arogansi berencana menaikan harga BBM dinegara ini tanpa melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang, pemerintah seakan-akan tak mempunyai daya dan upaya terkait hal tersebut dan secara sadar mengikuti rencana busuk kaum Capitalis untuk menyeret negara ini masu ke dimensi pasar bebas yang sengaja diciptakan oleh kaum-kaum capitalis, sudah selayaknya sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat Negara mampu melawan rencana-rencana kaum capitalis tersebut, karena sesuai dengan apa yang kita ketahui bersama bahwa rencana tersebut bukan lain adalah untuk menguasai perekonomian Negara ini dengan cara melemahkan campur tangan pemerintah dalam segala hal tanpa terkecuali ekonomi Negara.

Seperti kita ketahui jika kaum capitalis selalu berusaha masuk ke Negara-negara berkembang (Indonesia) melalui segala sector, dan jalan masuknya pun sangat beragam,mulai dengan berpura-pura memberikan pinjaman lunak tapi dibalik itu mereka memberikan syarat-syarat dalam memberikan pinjaman tadi (IMF,WB), mereka juga coba masuk melaui kebudayaan masyarakat , dan secara perlahan kebudayaan asli Negara ini akan menghilang ditelan kebudayaan kaum Capitalis (berpakaian tidak menutupi aurat) , tidak hanya itu , kaum Capitalis selalu berusaha menjadikan masyarakat kita menjadi masyarakat yang konsumtif, sehingga produk-produk mereka laku terjual dan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, belum lagi uasaha penguasaan sumber-sumber daya alam dan produksi yang menyangkut hajat hidup masyarakat banyak yang sudah mulai terjadi, dan pada akhirnya Negara atau bangsa ini akan menjadi Negara yang terjajah lagi, terjajah dalam segi ekonomi dan segi kebudayaan. Namun kita sadar dan yakini bahwa kita Negara yang berdaulat bisa melawan para kaum capital, kita tidak membutuhkan kaum Capitalis karena kita pada dasarnya adalah Negara yang kaya dalam segala hal , jadi mereka lah yang membutuhkan kita. Jika kita sadari dalam ideologi bangsa ini yaitu Pancasila terdapat banyak nilai-nilai luhur yang tersurat didalamnya, dan jika kita mampu memahaminya bukan menjadi sebuah keniscayaan bangsa/Negara ini dapat melawan para kaum Capitalis yang mencoba menjajah kita kembali. Namun nilai-nilai yang tersirat ataupun tersurat dalam Pancasila juga tidak akan menjadi apa-apa ketika Pemerintah tidak pernah mengimplementasikan nilai tersebut dalam proses penyelenggaraan Negara, apa lagi jika mereka-mereka yang mengatur Negara adalah antek-antek kaum capitalis, maka sudah dapat dipastikan kita akan menjadi negar jajahan kaum Capitalis .
Read More

Negara Ku Dilema Terhadap Demokrasi dan Wakil Rakyat Menari-nari

Negara Demokrasi
Negara Demokrasi



NEGARA KU DILEMA TERHADAP DEMOKRASI DAN WAKIL RAKYAT MENARI-NARI

Negara ku adalah Negara yang indah, Negara ku adalah Negara yang merdeka, Negara ku terkenal dengan Negara yang subur alamnya, Negara ku negara Pancasila, Negara ku adalah Negara Indonesia.

Negara yang melindungi aku dari kehidupan yang nista ini. Dimana aku berdiri saat ini. Disinilah Negaraku, kemerdekaan Negara membuat rakyat bebas beraspirasi, karena Negaraku adalah Negara Demokrasi.


Lalu mengapa? mengapa? dan mengapa? rakyat seakan-akan sedih terhadap Demokrasi, tidak usahlah kalian dilema atau sedih, karena kita berada di Negara yang Demokrasi,dan kita mempunyai wakil-wakil yang mengaspirasikan suara kita (suara rakyat).

Seperti hujan deras yang turun ke Bumi ini dan membuat tanaman, pepohonan, dan rerumputan menjadi subur dan tumbuh sebebas bebasnya di alam ini, seperti itu juga Kemerdekaan Indonesia yang melahirkan Demokrasi dan membuat Partai-Partai Politik dan Wakil Rakyat tumbuh subur di Negara ini.


Tapi mengapa suara kita seakan-akan hanya terambang saja ditangan Wakil Rakyat? Apakah ini yang dikatakan Demokrasi? Lalu mengapa wakil-wakil kita (Wakil Rakyat) seakan-akan tidak memperjuangkan kesejahteraan kita, apakah mereka benar benar Wakil Rakyat? Atau mereka yang duduk di Parlemen adalah wakil bagi dirinya sendiri? Jika begitu siapa Wakil kita yang akan memperjuangkan apirasi rakyat demi tercipta kesejahteraan rakyat.

Negara ku Indonesia sedang dilema terhadap demokrasi dan wakil-wakil rakyat sedang menari-nari diatas kedilemaan rakyatnya


Penulis : Ramanda Ade Putra
Read More

Filsafat adalah kebutuhan (khususnya untuk masyarakat Indonesia)


 Kebutuhan Filsafat Indonesia

Filsafat mempertanyakan realitas manusia secara mendasar, ia adalah ilmu yang mendekti persoalan-peroalan secara prinsipal. Oleh karena itu filafat sering memberikan kesan abtrak dan amat teoritis, rupa-rupanya filsafat yang diminati oleh kebanyakan Masyarakat bukan filsafat sebenarnya, sedangkan filafat dalam arti sebenarnya jarang diminati. Tetapi justru filsafat yang sebenarnya : filsafat sebagai pemikiran kritis dan tertib mempunyai fungsi yang tak tergantikan dalam Masyarakat Indonesia yang sedang membangun sebagai kritik Ideologi. Filsafat memang suatu ilmu yang aneh betul.


Diminta memberikan definisi saja para Filsuf sudah kewalahan dan kalau ada yang memberikannya, pasti filsuf filsuf lain akan mengatakan bahwa filsafat justru bukan itu. Coba bagaimana sebuah kamus filsafat mendefinisikan filsafat: Apa itu filsafat dan apa nilainya itu dipertentangkan?


Ada yang mengharapkan kebenaran yang luar biasa dari padanya, ada yang membuangkannya sebagai cara berpikir yang ngaur saja, ada yang memandangnya dengan penuh rasa hormat sebagai usaha penting dari orang-orang luar biasa atau meremehkan sebagai lamunan orang yang suka mimpi, ada yang menganggapnya perkara yang penting bagi siapa saja dan oleh karena itu mesti sebetulnya sederhana dan mudah dimengerti ataupun dianggap sedemikian sulit sehingga putus asa untuk mempelajarinya.

Kalau dalam filsafat kita mau memberikan sebuah pandangan dunia yang menyeluruh, maka filsafat kita memang sudah usang. Bukan itu yang diharapkan oleh masyarakat dari kita. Memberikan pandangan dunia itu tugas Agama-agama, tugas kepercayaan-kepercayaan segala macam, baik yang berifat keagamaan maupun yang bersifat sekuler, karena filsafat tidak menambahkan suatu kepercayaan baru begitu pula, 
kalau berfilsafat dipakai sebagai pentil untuk melamun, saya kira filsafat macam itu tidak diperlukan, biarpun laku dalam Masyarakat, biarpun dapat kita jual kepada orang awam sebagai “Kebijaksanaan” sebenarnya kita kibulkan Masyarakat dengan itu. Kita akan menjadi tukang candu sebagaimana dituduhkan Karl Marx kepada Agama, bukan itu yang dalam pandangan saya diperlukan Masyarakat Indonesia
Saya kira yang dibutuhkan Masyarakat Indonesia adalah filsafat tentang disiplin ilmiah yang bertugas untuk membuat kita dapat memahami implikasi-implikasi dari segala gejala yang setiap kali membanjiri kita, agar kita dapat menilainya, mengkritiknya, menemukan jarak dan dapat mengambil sikap terhadapnya. Dalam ini saya merasa dibenarkan oleh perhatian yang semakin besar terhadap bahaya ideologi-ideologi modern dan perlunya usaha filsafat untuk melawannya, karena filsafat jaman sekarang bergulat dengan masalah-masalah dalam Masyarakat sekarang.

Harus membuat kita melihat dengan tajam dan kritis apa yang sedang terjadi disekeliling kita, dimana kita pun mau tak mau tersangkut, bukankah seakan-akan seluruh masyarakat harus ataupun dapat belajar filsafat ilmiah seperti itu. Filsafat itu ecara langsung tetap terbatas pada lingkungan Universitas dan lingkungan kaum intelektual, tetapi lingkungan itu sebagai keseluruhan secara dialektis mempunyai peran dalam menciptakan suasana kesadaran seluruh masyarakat



Kesimpulannya:
Maka pandangan saya bahwa filsafat secara khusus adalah:
-         Filsafat secara kritis harus menyertai ilmu-ilmu soial dalam sikap mereka terhadap kompleks masalah hubungan antara idividu, institusi, dan ideologi
-         Filsafat dapat membantu untuk merefleksikan kembali kedudukan agama didalam kompleks itu tadi, dan sekaligus menjadi basis dialog antara Agama
-         Filsafat mengupas ideolog-ideologi terkemuka yang menentukan iklim nasional dan international seperti:Kapitalisme, Marxisme, Komunisme, Sosialisme, Elitarisme, Pragmatime, Kepercayaan-kepercayaan kepada Teknologi, Ideologi tentang kemajuan, dan lain-lainnya 
     

Penulis: Ramanda Ade Putra
Read More

Teman Yang Menemani


Teman sehidup dan semati, teman senasib, teman suka maupun duka , teman abadi,atau teman selamanya. Percayakah anda dengan itu? Lalu apa itu teman? Kenapa harus dengan kata teman? Kenapa bukan temen atau temin, kenapa harus diberi nama teman?
Walaupun karakter teman seperti itu, hanya seperti dongeng dongeng sebelum tidur yang diceritakan oleh orangtua agar kita tidur dengan lelap, di bawah bintang bintang yang bersinar dengan kelap kelip dan bulan yang memancarkan cahaya dengan minimnya, ditengah malam bersama angin yang berhembus sampai menusuk rongga rongga tulang berulang kita.
A ; Saya mempunyai teman yang seperti itu
B : Mustahil! tidak ada teman yang berkarakter seperti itu, kalau ada teman yang seperti itu, pasti hanya imajinasi kamu saja
A : Ini benar, saya mempunyai teman yang seperti itu, mampu menemani saya setiap detik,setiap hembusan napas saya dan mampu mengarahkan atau memotivasi saya, bahkan jika saya terasingkan maka dia juga akan terasingkan bersama-sama dengan saya
B : Jika kamu punya teman seperti itu, coba kenalkan ke saya, saya ingin tahu manusia seperti apa dia
A : dia adalah pemikiran saya
B : dasar bodoh semua orang pasti punya pemikiran, aneh sekali pemikiran dianggap sebagai teman hahaha!
A : Semua manusia memang mempunyai pemikiran tetapi hanya sedikit manusia yang memakai pemikirannya secara jernih dan tercerahkan
B : Apa maksutmu?
A : Kebanyakan manusia di bumi yang kian indah ini, tidak mengerti akan kehidupan mereka sendiri, karena mereka sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang sangat mempunyai potensi untuk menjadi kaya secara materi dan membuat mereka menjadi malas untuk berpikir secara sungguh-sungguh tentang hakikat mereka.
B : Wah pati kamu sudah gila, saya tida mengerti!
A : Pasti kamu tidak mengerti, karena kamu sedang tidak memakai pemikiran kamu, mungkin pemikiranmu tertinggal dirumah, atau jatuh di selokan
B : Dasar Orang gila!, pantas tidak ada yang mau menemanimu
A : Pemikiranlah yang mampu menemani saya hingga kematian mencabut jiwa saya dari raga ini, karena saya hanya titipan sang illahi

Penulis : Ramanda Ade Putra
Read More

Negara Hukum Hanya Sebuah Slogan Semata


 Negara Hukum
Negara ini Negara Hukum,segala sesuatunya harus bisa dipertanggung jawabkan dimuka hukum, kata-kata itu yang selalu muncul diotak  saya ketika melihat suatu proses peradilan, Negara yang berazaskan hukum dimana semua orang mempunyai kedudukan yang sama dimuka umum, terlepas dia orang kaya ,orang  miskin bahkan seorang Pemimpin Negara sekalipun, semua orang dianggap sama dalam hukum, kedudukan yang sama dalam hukum tersebut bahkan telah tertuang dalam UUD 1945 Pasal 27, telah kita ketahui bersama  jika UUD 1945 merupakan landasan Konstitusi di Negara ini, semua tindakan dan prilaku masyarakat telah diatur dalam konstitusi tersebut, maka sudah benar jika Negara tercinta ini adalah Negara Hukum, namun yang menjadi pertayaan jika Negara ini Negara hukum dan semua masyarakat mempunyai kedudukan yang sama dimuka umum, kenapa masih ada tindak diskriminasi dalam hukum.

Diskriminasi dalam hukum di Negara tercinta ini sudah bukan menjadi hal yang tabu, contoh yang kecil  adalah ketika seorang nenek tua  renta yang mencoba memungut buah kapuk yang telah jatuh dari pohon disebuah perkebunan, namun dituduh mencuri buah kapuk tersebut, bahkan yang lebih miris/memprihatinkan ketika nenek tua renta tersebut sampai diproses ke pengadilan dan dinyatakan bersalah, layaknya buah yang jatuh dari pohon maka siapapun boleh memungutnya tanpa terkecuali nenek tersebut, hal ini jauh berbeda dengan kasus-kasus yang dialami oleh orang kaya atau para pejabat di Negara ini, banyak diantara para pejabat pemerintahan yang korupsi bermilyar-milyar namun sampai sekarang tak tersentuh oleh hukum, jangankan untuk diproses layaknya seorang pencuri uang rakyat, dilakukan penyelidikan oleh oknum penegak hukumpun tidak pernah, Negara  ini adalah Negara hukum, tapi hukum dinegara ini hanya untuk mereka-mereka yang tidak mempunyai uang atau jabatan, bagi orang yang mempunyai uang ataupun jabatan maka dapat dipastikan mereka kebal terhadap hukum. Makna Hukum dinegar ini sudah jauh dari hakekatnya, hukum sudah seperti mainan untuk mereka-mereka yang kebal kepadanya,  Ketika hukum sudah menjadi komoditi, masih adakah keadilan dinegara ini ???.

Keadaan yang telah digambarakan diatas menjadi landasan kenapa masyarakat negeri ini sudah tidak percaya bahwa hukum ada untuk mengatur kehidupan masyarakat guna menciptakan kehipuan masyarakat yang adil dan makmur. Jika hukum tidak dapat ditegakan, sedangkan para pembuat hukum sudah tidak mampu mencipatakan hukum yang seadil-adilnya, hukum yang tidak berpihak kepada kepentingan segelintir orang. Dan penegak hukum beralih fungsi menjadi pelindung bagi mereka-mereka yang melanggar hukum , dan pada akhirnya pun bahwa Negara ini adalah Negara hukum hanya menjadi slogan/jargon semata.

Penulis : Galih S.
Read More

Harusnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) Malu

Pegawai Negeri Sipil PNS naik Gaji
Pegawai Negeri Sipil PNS naik Gaji


Harusnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) Malu - Menjadi hal yang aneh ataupun membingungkan ketika seorang pelayan memiliki pendapatan/gaji lebih besar dari sang pemberi gaji, mengutip sebuah kata-kata bijak “ bahwa sesungguhnya apa yang kau dapatkan adalah sesuai dengan apa yang kau kerjakan “, namun keadaan yang terjadi dinegeri kita saat ini dapat dibilang sudah tidak seperti apa yang seharusnya. Dimana pendapatan seorang tidak sesuai dengan apa yang telah is kerjakan/lakukan, Seorang pekerja kasar(buruh) yang harus mengeluarkan segenap kekuatan dan tenaga yang ia miliki namun hanya memperoleh imbalan/gaji rata-rata tidak melebihi angka 2 juta rupiah perbulanya , keadaan ini berbanding terbalik jika kita bandingkan dengan jumlah pendapatan para pegawai negeri sipil ( PNS ) yang rata-rata jumlahnya melebihi angka dari 4juta rupiah, padahal pekerjaan yang dilakukan oleh PNS tidak lebih sulit ataupun tidak perlu mengeluarkan tenaga sebesar para pekerja kasar(buruh), suatu keadaan yang cukup susah untuk dicerna logika berfikir seseorang, seorang PNS yang pekerjaanya tidak lebih melelahkan dan tidak mengeluarkan tenaga sebesar yang para pekerja kasar(buruh), namun pendapatan mereka lebih besar dari buruh , sedang buruh memperoleh pendapatan yang jumlahnya jauh lebih sedikit dari PNS.

Sudah menjadi rahasia umum jika pendapatan PNS cukup besar, pekerjaanya pun tidak lebih berat dari para pekerja kasar, belum lagi berbagai macam bentuk tunjangan yang mereka peroleh, jika diakumulasikan rata-rata pendapatan PNS per bulan mencapai angka 5 juta rupiah, coba kita renungkan sejenak, tingkat pendapatan masyarakat di negeri ini kurang dari 2 juta rupih perbulan, tapi kenapa gaji para PNS yang pada dasarnya digaji oleh rakyat, namun rata-rata pendapatannya lebih besar dari rata-rata pendapatan masyarakatnya,jika kita ulas darimana sumber dana untuk membayar gaji para PNS itu maka kita akan mendapatkan “ Pajak “ lah yang menjadi sumber dananya, pajak diambil / didapatkan dari uang masyarakat, maka secara tidak langsung rakyatlah yang memberi gaji kepada para PNS itu, jika kita coba tempatkan pada keadaan yang seharusnya(ideal) ,ketika tingkat pendapatan masyarakat dibawah 2 juta maka pendapatan para PNS pun seharusnya dibawah 2 juta ataupun sama dengan jumlah pendapatan masyarakatnya.

Akan menjadi hal yang aneh ketika masyarakat yang memberi gaji kepada para PNS namun jumlah gaji/pendapatan mereka lebih kecil dari pada orang yang mereka gaji (PNS), di dalam sebuh negara ketika rata-rata pendapatan PNS lebih besar dari rata-rata jumlah pendapatan masyarakatnya sudah dapat diipastikan telah terjadi sebuah kesalahan .

Ketika ada sebagian orang yang notabendnya seorang PNS yang berteriak-triak menuntut kenaikan gaji, dengan alasan pendapatan mereka saat ini masih kurang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, jika kita berfikir secara rasional apakah pantas mereka menuntut seperti itu dan jika ada persepsi yang mengatakan pantas, maka pantaslah orang tersebut dibilang orang yang tidak mempunyai otak, masyarkat yang memberi gaji pada mereka saja pendapatanya jauh dibawah mereka, lalu kenapa mereka menuntut kenaikan gaji, seharusnya mereka bersukur dengan pendapatan mereka sekarang ini, bahkan lebih pantasnya mereka merasa malu, karena rata-rata pendapatan orang yang memberinya gaji (masyarakat) jauh dibawah pendapatan mereka .
Read More

RUU PT Merusak Jantung Negara Indonesia

RUU PT Merusak Jantung Negara Indonesia
RUU PT Merusak Jantung Negara Indonesia

RUU PT Merusak Jantung Negara Indonesia - Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan adalah jantungnya Negara, jika pendidikan sudah tidak dinamis maka kaum kaum muda (khususnya Mahasiswa)yang akan menjadi harapan masa depan Bangsa Indonesia. maka tidak akan jauh berbeda kelakuaanya dengan penjabat-penjabat sekarang yang Moralnya sudah semakin terkikis, bahkan sudah tidak ada! buktinya adalah korupsi sekarang semakin merajalela di Negara tercinta ini, semakin banyaknya penjabat-penjabat yang teriak-teriak tentang Pancasila tetapi berfaham Neoliberalis.

Munculnya Rancangan Undang Undang Perguruan Tinggi (RUU PT) malah membuat sistem diNegara ini semakin kearah Kapitalisme Global, buktinya adalah RUU PT pasal 3 ayat 6 tentang penyelenggaraan program untuk Internasionalisasi Perguruan Tinggi, dan pasal 15 ayat 2b tentang tata kelola pelaksana teknis pemerintah dengan kemandirian penuh terhadap pendidikan tinggi, jika RUU PT ini disahkan maka pendidikan tinggi sudah tidak akan dikontrol oleh pemerintah dan sudah tidak ada subsidi untuk pendidikan tinggi, pendidikan tinggi akan diserahkan ke mekanisme pasar dan ini akan membuat SPP Perguruan Tinggi semakin mahal karena tidak adanya subsidi dari Pemerintah dan akan semakin sulit bagi masyarakat untuk mencapai jenjang pendidikan yang Perguruan Tinggi karena mahalnya biaya Perguruan Tinggi dan Akademic.
Ini akan menjadikan pendidikan di Negara ini menjadi pendidikan Liberalisasi karena akan banyak investor-investor asing yang Masuk ke Indonesia dan berlomba-lomba untuk menanamkan sahamnya ke Perguruan Tinggi di Negara ini, jika Pendidikan yang menjadi jantung Negara sudah jatuh kedalam Mekanisme Pasar, bayangkan jika semua pendidikan di Indonesia yang mempunyai adalah pihak-pihak asing yang berfaham Kapitalis.

Jika kita lihat UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 46 ayat 2 tentang Pemerintah dan Pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran Pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat 4 UUD Tahun 1945 (Pasal 3 ayat 4 UUD Tahun 1945: Negara memprioritaskan anggaran Pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari belanja Negara serta dari anggaran pendapatan dan anggaran daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggara Nasional) di UU Sisdiknas yang berasaskan Pancasila ini jelas bahwa Pemerintah harus mengontrol pendidikan di negara ini, dan sekurang-kurangnya harus memenuhi subsidi sebanyak 20%.. maka sudah jelas bahwa RUU PT ini hanya membuat semangat liberalisasi pendidikan sebagai komoditi perdagangan, selain itu juga mengabaikan unsur kebudayaan, sehingga falsafah pendidikan sebagai upaya pembentukan karakter dan proses pembudayaan tidak terlihat, maka kesimpulannya: RUU PT tidak layak untuk disahkan karena cacat secara ideologis, filosofis,yuridis dan sosiologis.

Mari kawan-kawan khusunya Mahasiswa yang mengaku dirinya sebagai Kaum Intelektual kita harus perjuangkan jangan sampai RUU PT ini disahkan oleh Pemerintah-pemerintah yang sudah tidak berpacu kepada Pancasila sebagai dasar Negara kita.Karena Negara Indonesia bukan berideologi Kapitalis!
Read More

Subsidi Hak Rakyat Subsidi Kewajiban Pemerintah


Subsidi Hak Rakyat Subsidi Kewajiban Pemerintah
Subsidi Hak Rakyat Subsidi Kewajiban Pemerintah
 Subsidi Hak Rakyat Subsidi Kewajiban Pemerintah - Sudah hampir 1 minggu suasana perpolitikan di negeri kita memanas, tiap politisi saling serang argument yang mereka anggap benar oleh masing-masing politisi, tinggal menunggu hari kebijakan kenaikan harga BBM diputuskan. Jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM, sudah pasti kebijakan tersebut akan memeperparah keadaan bangsa ini. Pro dan kontra akan kebijakan menaikan terus bergulir di kalangan anggota DPR dan masyarakat, meskipun sebagian anggota DPR dan mayoritas masyarakat menolak keras kebijakan menaikkan harga BBM, tetapi Pemerintah bersikukh tetap ingin menaikan harga BBM, seakan-akan mereka sudah tuli dan buta terhadapa aspirasi-aspirasi masyarakatnya, alasan pemerintah bersikukuh ingin menaikan harga BBM pun bisa dibilang konyol, mereka mengambing hitamkan anggaran APBN, jika BBM tidak dinaikan maka akan tejadi penggelembungan APBN , suatu hal yang boleh dibilang konyol tanpa landasan yang kuat.

Jika kita coba analisa mengenai pengertian dan dari mana sumber dana untuk APBN dan Subsidi , dan pada akhirnya anda akan mendapat sebuah kesimpulan bahwa APBN dan subsidi menggunakan uang rakyat , jadi berapapun besarnya subsidi yang akan keluar dalam APBN tidak menjadi sebuah permasalahan karena semuanya itu digunakan untuk kepentingan dan kemaslahatan rakyat, pemerintah selalu berdalih kenaikan BBM ini untuk menyelamatakan APBN dan juga pemerintah berdalih bahwa subsidi unutk BBBM terlalu besar dan salah sasaran, sebuah pernyataan yang cukup lucu bahkan konyol , berbicara Subsidi maka kita akan berbicara juga mengenai ideology Negara ini, karena subsidi telah tertera dalam ideologi Negara, sudah menjadi rahasia umum bahwa ideologi kita adlah ideologi Pancasila, didalam ideologi pancasila Negara bertugas memakmurkan masyarakatnya bahkan di dalam UUD 1945 juga telah dijelaskan bahwa subsidi adalah hak rakayat dan menjadi kewajiban pemeritah untuk mensubsidi rakyatnya, subsidi adalah kewjiban pemerintah bukan malah dianggap menjadi beban, subsidi dipandang sebuah beban ketika suatu Negara menganut paham Liberalisme/ capitasilme, karena dalam Negara Liberal/kapitalis subsidi menjadi sebuah hal yang haram.

Semua dana yang dipakai dalam APBN adalah untuk kepentingan dan kemaslahatan masyarakat, jadi ketika pemerintah berstatment “jika harga BBM tidak dinaikan maka akan mengakibatkan penggelembungan dana APBN oleh karena itu untuk mengurangi beban subsidi harus diadakan kenaikan harga BBM” menjadi hal yang aneh karena seperti telah dijelaskan diatas subsidi adalah kewajiban pemerintah dan hak untuk rakyat mendapatkan subsidi, ketika subsidi dikurangi atau bahkan dihilangkan maka sudah daapt dipastikan harga BBM akan meroket ( mahal ), dan efeknya pun sangat kompleks ketika harga BBM ini mahal, ketika harga BBM masih 4500 pun rakyat sudah banyak yang hidup dalam keadaan memprihatinkan dikarenakan tidak mampu memenuhi kebutuhannya, apalagi jika harga BBM jadi dinaikan menjadi 6000 mau jadi apa masyarakat bangsa ini, akankah kemiskinan yang perlahan mulai kita perangi akan merajai kembali kehidupan masyarakat kita, akankah semakin banyak saudara-saudara kita yang terkena PHK karena banyak perushaan yang tidak mampu bertahan dan akhirnya gulung tikar, akankah kelaparan semakin merjalela di pelosok negeri karena makin mahalnya harga-harga kebutuhan pokok, bahkan imbas dari naiknya harga BBM sudah pasti akan menjalar ke semua sector tanpa terkecuali pendidikan dan kesehatan.
Read More

Pelayan Yang Lupa Diri


Pelayan Yang Lupa Diri
Pelayan Yang Lupa Diri
Pelayan Yang Lupa Diri - Rasa kagum tak hentinya terucap dari mulut dan bibir ini, sungguh hebat masyarakat kecil disebrang jalan nan jauh disana, mereka masih bisa tersenyum,tertawa, bahkan menari-nari seolah-olah mereka orang paling bahagia didunia ini , mereka mampu melupakan sejenak penaknya beban hidup ini walaupun hanya sekejap. “DUNIA MEMANG TIDAK ADIL” tapi mau bagaimana lagi, kami tak sanggup melawan dunia, hanya kata-kata itu yang selalu keluar dari mulut mereka, dengan kondisi yang serba tidak adil ini mereka mampu untuk tetap tersenyum, jagankan untuk berangan-angan memiliki harta yang melimpah ruah ,untuk bertahan hidupun mereka harus lalaui dengan perjuangan yang sangat berat, hari demi hari mereka lalui dengan angan-angan hari esok akan lebih baik dari kemarin dan hari ini, hari dimana mereka dapat duduk menikamati kehidupan ini sejenak tanpa harus memikirkan mau makan apa mereka esok hari.

Kota Jakarta, kota yang penuh hingar-bingar kehidupan, kota dengan populasi penduduk terbanyak di negeri kita , sebuah kota yang memberikan harapan untuk mereka yang mengadu nasib di kota ini, kota megapolitan yang tak pernah tidur. Menjadi hal yang wajar jika banyak orang mencoba merubah nasibnya dikota ini, mereka mengais-ngais rejeki yang mungkin masih tersisa untuk mereka. Dibalik hingar-bingarnya ,dibalik tingginya gedung-gedung pencakar langit, dibalik mobil-mobil mewah yang terparkir rapi di depan pertokoan di kota ini, terselip kehidupan yang sangat jauh dari image megahnya kota Jakarta nan mewah ini, kehidupan yang menusuk hati bangsa ini, kehidupan yang jauh dari kata layak, sebauah pemandangan yang menarik tapi memilukan , dibalik image kota megapolita terdapat masyarakat yang hidup dalam keadaan serba kekurangan, tiap hari mereka slalu beradu dengan kerasnya kota megapolitan ini hanya untuk sesuap nasi demi mengganjal perut yang keroncongan, bahkan tak jarang mereka harus menahan lapar sampai berhari-hari, banyak anak-anak penrus bangsa yang berkeliaran dijalan untuk mencari uang demi sesuap nasi , seharusnya mereka berada di sekolahan untuk belajar dan bermain bersama anak-anak yang lain yang lebih beruntung dari pada mereka, orang tua mereka juga tak mampu untuk berbuat apa-apa melihat anak-anak mereka tidak dapat mengenyam pendidikan, jangankan untuk mengenyam pendidikan untuk makan pun mereka masih kebingungan.

Tak hanya pendidikan yang sangat jauh dari saudara-saudara kita disana tapi juga biaya kesehatan menjadi hal yang menakutkan, untuk sakitpun mereka takut, mereka takut akan biaya yang mehal untuk mengobati sakit mereka, bahkan banyak plesetan-plesetan yang menyuarakan orang miskin dilarang untuk sakit, hal ini bukan tanpa alasan, seperti sudah kita ketahui bersama betapa mahlanya biaya kesehatan dinegeri ini, belum lagi banyaknya petugas-petugas kesehatan yang selalu bertindak diskriminatif terhadapa orang-orang miskin dengan cara menolak mereka untuk berobat, RSUD yang notabenya Rumah sakit milik pemerintah yang segala biaya operasionalnya dibiayai oleh pemerintah pun juga masih menerapakan tarif untuk masyarakat misikin yang ingin berobat disana. Seperti kita ketahui bersama tugas Pemerintah adalah mensejahterakan rakayatnya dalam arti tidak ada rakyat yang kelaparan,tidak ada rakayat yang meninggal karena tidak mampu berobat saat sakit, tidak ada penindasan dari oknum-oknum tertentu, tapi mungkin semua itu hanya jargon/slogan belaka untuk mereka yang mengaku wakil masyarakat, Pemerintah yang merupakan pelayan masyarakat sudah menjadi sosok yang antipati terhadap permasalah yang terjdi di masyarkatnya ,mereka sekan-akan sudah buta,tuli bahkan bisu, meliahat permasalahan yang ada, mereka telah lupa akan tugas dan kewajiban memakmurkan masyarakatnya, mereka terlalu asik dalam dunianya ,dunia yang penuh kemewahan, dunia yang tak mengenal kata kemiskinan, sangat jauh berbeda dengan apa yang masyarakatnya rasakan.
Read More