Skeptisisme

Skeptisisme

Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Skep-tis adalah kurang percaya, atau ragu-ragu. Ragu - Ragu akan Pengalaman dan dunia yang dilihat. Sedangkan Skeptisisme adalah aliran ( paham ) yang memandang sesuatu tidak pasti.

Skeptisisme Menurut Filsafat
Skeptis adalah sifat meragukan akan sesuatu khusunya pada epistemologi. Sifat skeptis ini sudah ada pada zaman yunani kuno tapi pada zaman itu, mereka belum menamai paham mereka. Bapak Skeptis pertama kali yaitu Socrates. Karena Socrates sangat meragukan apa yang dia lihat dan dia pun meragukan dirinya sendiri. Tapi Paham Skeptis ini mulai dicetuskan pada zaman modern dengan filsafat modern, dan pencetusnya Rene Descartes dalam metode Ilmiahnya. Dalam Filsafat Sikap skeptis ini berarti meragukan semua hal dalam bentuk apa pun, untuk mencapai tujuan akhir yang tak tergoyahkan. Skeptis ini dalam filsafat yaitu metode untuk mencari kebenaran. Jadi Keraguan dalam Filsafat adalah posisi Filsafat dalam menanguhkan suatu hal hingga sampai pada tujuan akhir, yaitu hal yang tak tergoyahkan.

Skeptisisme Menurut Ilmu Pengetahuan
Menurut Ilmu Pengetahuan, Skeptis Merupakan hal yang sangat penting dalam meragukan semua peryataan  sebelum ada bukti dari apa yang dikatakan. Skeptisisme merupakan aliran penting dalam ilmu pengetahuan, karena suatu ilmu dapat ditemukan dan diyakini karena diawali dari sifat keraguan. Sifat inilah yang membawa ilmu sampai sedemikian banyak. Jadi Dalam Ilmu Pengetahuan Sikap Skeptis sangat diperlukan hingga mencapai suatu ilmu yang kemungkinan besar sulit dipatahkan.

Skeptisisme Menurut Agama
Skeptisisme dalam agama merupakan suatu hal yang sangat diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Maksud dari ya diperbolehkan karena manusia merupakan makhluk yang berfikir dan harus memiliki sifat keraguan. Dan Memiliki batas keraguan yaitu mencapai zat tuhan. Tidak diperbolehkan karena terlalu banyak ilmu dan teknolgi yang berkembang sangat pesat, sehingga banyak manusia yang lebih mempercayai ilmu dan teknologi sehingga agama pun mereka lupakan. Itulah sifat keraguan dalam agama yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.

Artikel Menarik Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar