Teman sehidup dan semati, teman senasib, teman suka maupun duka , teman abadi,atau teman selamanya. Percayakah anda dengan itu? Lalu apa itu teman? Kenapa harus dengan kata teman? Kenapa bukan temen atau temin, kenapa harus diberi nama teman?
Walaupun karakter teman seperti itu, hanya seperti dongeng dongeng sebelum tidur yang diceritakan oleh orangtua agar kita tidur dengan lelap, di bawah bintang bintang yang bersinar dengan kelap kelip dan bulan yang memancarkan cahaya dengan minimnya, ditengah malam bersama angin yang berhembus sampai menusuk rongga rongga tulang berulang kita.
A ; Saya mempunyai teman yang seperti itu
B : Mustahil! tidak ada teman yang berkarakter seperti itu, kalau ada teman yang seperti itu, pasti hanya imajinasi kamu saja
A : Ini benar, saya mempunyai teman yang seperti itu, mampu menemani saya setiap detik,setiap hembusan napas saya dan mampu mengarahkan atau memotivasi saya, bahkan jika saya terasingkan maka dia juga akan terasingkan bersama-sama dengan saya
B : Jika kamu punya teman seperti itu, coba kenalkan ke saya, saya ingin tahu manusia seperti apa dia
A : dia adalah pemikiran saya
B : dasar bodoh semua orang pasti punya pemikiran, aneh sekali pemikiran dianggap sebagai teman hahaha!
A : Semua manusia memang mempunyai pemikiran tetapi hanya sedikit manusia yang memakai pemikirannya secara jernih dan tercerahkan
B : Apa maksutmu?
A : Kebanyakan manusia di bumi yang kian indah ini, tidak mengerti akan kehidupan mereka sendiri, karena mereka sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang sangat mempunyai potensi untuk menjadi kaya secara materi dan membuat mereka menjadi malas untuk berpikir secara sungguh-sungguh tentang hakikat mereka.
B : Wah pati kamu sudah gila, saya tida mengerti!
A : Pasti kamu tidak mengerti, karena kamu sedang tidak memakai pemikiran kamu, mungkin pemikiranmu tertinggal dirumah, atau jatuh di selokan
B : Dasar Orang gila!, pantas tidak ada yang mau menemanimu
A : Pemikiranlah yang mampu menemani saya hingga kematian mencabut jiwa saya dari raga ini, karena saya hanya titipan sang illahi
Penulis : Ramanda Ade Putra
0 komentar:
Posting Komentar