Kesadaran kosmis adalah puncak tertinggi dari nilai filsafat manusia yang dapat di terjemahkan dalam ruang dan waktu, karena dengan kesadaran kosmis kita dapat melihat atau menilai prilaku manusia yang mempunyai nilai-nilai positif atau sebaliknya, sederhananya prilaku adalah representasi dari pemikiran, jika seseorang yang memahami didalam kerangka berpikirnya tentang kesadaran kosmis tetapi prilakunya tidak sesuai dengan nilai-nilai kosmis, maka mereka adalah orang-orang yang paradoks, atau mereka adalah seseorang yang tidak mempunyai garis keseimbangan didalam kesusilaan jiwa dan jasadnya, karena sebuah garis penyeimbang yang membuat kehidupan manusia menjadi “stabil”.
Garis penyeimbang akan semakin tertampilkan didalam kehidupan jika manusia tersebut dapat merelasikan nilai didalam pola pikirnya yang diejawantahkan kedalam pola tindaknya, jadi titik tekan untuk kesadaran kosmis ini adalah kesinergisan antara pola pikir dan pola tindak manusia. Dan ada beberapa pendeskripsian berbeda tenttang kesadaran kosmis, dua pendeskripsian yang berbeda ini tidak mengurangi kualitas value kosmis, seperti kesadaran kosmis adalah kesadaran yang paling hakiki dan terfokus kepada garis penyeimbang kehidupan,
Contoh : 1. jangan pernah mengotori secret jika tidak mau membersihkan secret
.
2. jangan pernah berkata tentang kebenaran jika tidak mau
melakukan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai kebenaran.
3. Jangan pernah menyatakan sebagai organisatoris jika tidak mempunyai
rasa mencintai terhadap organisasi.
4. Jangan pernah mengatakan suka dalam hidup berkelompok jika fakta
hidupnya tidak menghargai orang lain.
Inilah 5 contoh yang mewakilkan tentang pendeskripsian kesadaran kosmis. Dan jika kita lihat pada abad 20 kebawah, banyak filsuf atau ilmuwan yang menjadi sukses bukan hanya semata-mata dapat menciptakan ilmu pengetahuan baru, tetapi mereka dapat memahami tentang kesadaran kosmis dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai kosmis, sehingga banyak masyarakat pada saat itu yang mempercayai karena melihat prilaku filsuf atau ilmuwan tersebut yang sesuai dengan kearifan dan bijaksana, menjadikan buah ilmunya sebagai obat untuk memudahkan kehidupan masyarakat. Karena hampir setiap orang mempunyai stigma memakai hukum perbandingan (Melihat kualitas pernyataannya dan dibandingkan dengan prilakunya). Sekali lagi penulis menyatakan kesadaran kosmis dapat di nilai dari prilakunya bukan dari keradikalan pemikiran seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar