EKSISTENSI (DUO) KEPEMIMPINAN KELEMBAGAAN APP

                   Berbicara tentang dimensi kemahasiswaan yang ada di lingkup APP yang akan kita temui adalah  Pemerintahan Mahasiswa yang berada di KMMI APP yang merupakan sebuah institusi yang memiliki legitimasi dan memiliki peran sentral dalam mengakomodir semangat perubahan mahasiswa.Adapun Peran  Pemerintahan Mahasiswa diantaranya adalah pertama,mampu melaksanakan Kaderisasi sehingga dapat terciptanya intelektual mahasiswa yang memiliki nilai-nilai idealisme.Yang Kedua,KMMI harus mampu mengakomodir setiap kebutuhan mahasiswa selama tidak keluar dari rule dari Idealisme Mahasiswa.Namun tidak hanya itu saja yang menjadi tugas KMMI APP masih banyak yang harus dikerjakan,tetapi dua ini yang diprioritaskan.


                   Namun jauh panggang dari api,terkait kinerja dari KMMI APP,mulai awal Kepengurusan
periode ini seakan Kelembagaan terasa Mati Suri,ini terlihat dari Program Kerja yang tidak berkualitas yang diselenggarakan seluruhnya yang tidak mengakomodir kebutuhan yang harus dimiliki Mahasiswa.
Melihat kondisi program kerja yang terlihat dilaksanakan antara Lain Hanya Konser Musik Marjinal dan sisanya progja yang bersifat RITUAL tiap tahun yang memang harus diadakan seperti:
FOPMA,LKM,ALMAMATER,KARTU KMMI,LPK.

                  Selain itu    Kelembagaan seakan melakukan pelanggaran terhadap AD/ART KMMI APP seperti Legitimasi dari Pengurus baik di LLM dan LEM,penyelenggaraan LPK saat ini yang SC ada yang tidak memenuhi kualifikasi dari pedoman pengaderan,tidak adanya transparansi Dana Uang Aktivitas Mahasiswa tiap bulannya,tidak adanya sosialisasi perubahan,GBPK LEM mengenai masajabatan kepengurusan,Penanganan Almamater yang beda dari pedoman atribut dan lambang organisasi terkesan lambat meski sudah adanya aspirasi mahasiswa yang komplain.Sedangkan Lembaga tertinggi KMMI APP yang bertugas mengawasi berjalanya kinerja  LEM hanya duduk manis melihat pelanggaran itu semua terkesan LLM ini tidak mengetahui cara mengatasi permasalahan yang terjadi.

                Pelanggaran terhadap AD/ART ini seakan menggugurkan semua hasil-hasil Konferensi VI yang berlangsung setahun yang lalu,uang kisaran 10 jutaan habis dengan sia-sia tanpa adanya manfaat dari KMMI APP.Masih ingat dibayangan kita pada saat Penyelenggaran Konferensi VI dengan semboyan
 ‘’PERUBAHAN ADALAH HARGA MATI’’.

Apakah dalam perumusan AD/ART itu hanya segilintir Mahasiswa yang menghimpun untuk merumuskan sebuah pedoman hukum untuk KMMI APP dalam sebuah forum dan menggelitiknya lagi bahwa AD/ART bersifat kondisional/flexible sehingga ini menjadi pedoman bagi pengurus Kelembagaan untuk adanya apological untuk melanggar itu semua.

                Alhasil permasalahan-permasalahan ini akan terakumulasi lagi di kepengurusan periode berikutnya apabila tidak adanya intropeksi dari Pengurus Kelembagaan dan juga kita sebagai anggota KMMI yang sudah sadar akan permasalahan ini agar ikut peran serta dalam mengatasi ini dengan cara cerdas dalam memilih pemimpin Kelembagaan di periode berikutnya.Jangan Hanya terbuai dengan janji-janji dari calon pemimpin dan juga jangan hanya sebatas karena kita kenal dekat,satu organisasi.Untuk itu semua harus kita sadari agar tidak terjadi permasalahan pada saat ini jadilah pemilih yang cerdas sebagai Mahasiswa jangan bersifat apatis,skeptis,dan juga acuh tak acuh meskipun kita tidak ikut andil dalam menjalankan Pemerintahan Mahasiswa.

‘’Perubahan bukan mulai dari khayalan tetapi dari kesadaran untuk merubah’’.
                                                                                                                                         
Read More

LOGIKA MISTIKA

galih susanto


Peradaban kuno yang paling lama pada abad 6000-8000 sm yaitu negara egypte atau yang kita kenal sekarang mesir, sudah memikirkan asalnya dunia sampai pada kesimpulan bahwa dunia ini dikendalikan oleh maha dewa rah (sebutan Tan Malaka), walaupun diluar peradaban egypte seperti Yunani dan Tunishia juga pernah memikirkan tentang asal penciptaan dunia dan makhluk-makhluk lainnya.
Para pemikir yang dikenal ada jaman politeisme banyak yang menggunakan logika berdasarkan hati nurani, dengan perkasanya maha dewa rah, dia dapat menciptakan apa saja, dengan firmannya berbunyi ptah munculah bumi, langit, bintang, sungai nil. Jadi rohanilah yang pertama dan zatlah yang kedua, zat ini berasal dari rohani.bukan sebaliknya, rohani berasal dari zat. Singkatnya maha dewa rah itu terkuasa tidak takluk kepada zat dan waktu.
•    Zat/ Materi berasal dari Rohani/ Kodrat : Politeisme
•    Rohani/Kodrat berasal dari Zat/Materi :  Ilmu Alam (ilmu Kimia, Ilmu Bintang, Ilmu Matematika, Ilmu Biologi)
Pertentangan antara penganut Maha Dewa Rah dengan penganut Law of Evolutin “Darwin”(Undang ketetapan jumlah benda), perbedaannya antara lain :
•    Penganut Maha Dewa Rah : Maha Dewa Rah mampu menciptakan bumi dan langit begitu cepatnya, hanya dengan mengumandangkan firmannya, maka jadilah sesuatu yang ingin diciptakannya.
•    Law Of Evolution : Hean dan manusia itu adalah hasil dari pertumbuhan yang lama (Undang Pertumbuhan), hasil pertumbuhan yang lama/ber-evolusi
Pertentangan antara penganut Maha Dewa Rah dengan The Law Of Conservation of Force “Joule” (Undang Ketetapan Jumlah Kodrat= Undang ini dipakai pada perseolan lampu, misalnya : buat menaikan panasnya 1 pond air dengan 1 derajat, perlu dipakai 772 feet-pounds/kaki pond, artinya  banyak kodrat yang dipakai untuk buat menaikan 772 pond satu kaki keatas)
•    Penganut Maha Dewa Rah : Maha Dewa Rah dapat menjadi apa saja karena mereka terkuasa tidak kentara.
•    The Law Of Conservation of Force : Zat yang ada itu terdiri dari Kodrat, ketika Zat itu mati maka Kodrat itu masuk kedalam Zat yang berbeda.
Undang Perpaduan (Dalton) = Undang Ketetapan Jumlah Kodrat(Joule =Dialektika Idealisme) dan Undang ketetapan Jumlah Benda(Darwin = Dialektika Matrealisme). Singkatnya Undang Perpaduan adalah  Benda asal harus ada lebih dahulu, baru benda yang ada didunia sekarang bisa pula.
Cara Klasik untuk melihat mana yang berkuasa Maha Dewa Rah atau Alam

1.    Dewa Rah lebih kuasa dari Alam dan Undangnya
Jutaan bimu dan bintang berjalan menurut undang yang pasti, ini sudah terbukti oleh undangnya newton, kalau undang alam yang dilukiskan oleh newton itu jatuh atau satu menit saja berhenti, maka kacau balaulah ilmu bumi dan bintangnya tadi, tetapi selama ilmu pasti lahir dan ahli ilmu-pasti memperhatikan jalannya bumi dan bintang ini, belum lah ada Maha Dewa Rah yang menahan Matahari naik atau mencegah matahari turun, pasti Dewa tidak akan bisa.

2.    Dewa Rah sama kuasa dengan Alam dan undangnya
Kalau begitu mengapa menyembah Maha Dewa Rah, sedangkan Maha Dewa Rah berada dialam kegaiban yang belum pasti keberadaannya, lebih pasti enyembah Alam yang sudah jelas keberadaannya dan nilai gunanya kepada manusia.

3.    Dewa Rah kurang Kuasa dari Alam dan undangnya
Jika yang ini benar, mana mungkin Maha Dewa Rah menciptakan Alam, dan ernyata Alam yang lebih berkuasa dari Maha Dewa Rah sendiri.

Gauthama Budha ahli filsafat Mistika yang terbesar, semenjak dunia ini diketahui ahli filsafat yang terbesar pengaruhnya dari ahli filsafat barat, Plato sampai Hegel. Gauthama Budha yang sudah mengakui bahwa Ruhnya sudah menyatu dengan Alam, sudah sampai kenirwana jika disesakkan oleh muridnya dengan pertanyaan, apakah roh alam itu sama dengan jiwa manusia? Terpaksa menjawab : pertanyaan itu salah
Artinya pertanyaan itu jangan ditanyakan, Ahli Budha sendiri pun tidak bisa menjawab, tiada pula kita heran jika ahli Mistika jaman sekarang, yang sebesar Mahatma Gandhi, apakah ahimsa itu maka sang Mahatma memakai cara menjawab yang oleh Ahli Logika Yunani dinamai Circulo in Finiendo, ialah berputaar-putar tak ada habis-habisnya, seperti menghesta kain sarung.
Read More

SAJAK PUTIH TAK BERTUAH



Hening kelabu dimalam ini tak membuat mataku sendayu, bahkan sebaliknya. mataku terus memandang tajam kearah kelakar kayu tua rempuk tak bergoyah itu,
 Walaupun ia dihempas badai hujan yang lebat tetapi kelakar itu tetap berdiri tegap, seolah seperti patriot yang gagah perkasa menggegam dengan kuat sang Merah Putih ditangan kirinya dengan penuh karisma kemerdekaan sejati
Ketika ku terus memandanginya, ketika itu juga ku merasa cakrawalaku terbuka tanpa batas. Seakan dia membisikan sesuatu kata yang terdengar tajam di kedua telinga ini
Bisikan yang halus dan mendasar membuat bulu kuduk leherku merinding dan terdengar satu kata dari kelakar kayu tua rempuk itu.
Yaitu  “JANGAN KAU LACURKAN IDEMU DEMI REALITAS YANG HINA INI!!”
Sekejap hatiku tersentak, jantung berdetak sangat cepat, pemikiran rasionalitas dan emosionalitas bertarung untuk mencari makna dari bisikan itu. (Aku tak tahu artinya dan aku tak tahu artinya), semakin ku berteriak dengan kencang bahwa AKU MEMANG TAK TAHU ARTINYA!!! semakin pula kakiku selangkah demi selangkah mendekati kelakar kayu tua rempuk itu. Lalu kedua tanganku tanpa berkompromi langsung memegang kelakar kayu tersebut, dan aku merasakan tekstur yang sangat berbeda, yang belum pernah kurasakan. Kasar, halus, manis, pahit, gelap, terang menjadi satu dan itu berada dibawah telapak tanganku ketika memegang kelakar kayu tua rempuk itu. 
Dengan sedikit merenung dan akhirnya ku memahami bahwa REALITAS INI MEMANG HINA!
Kebenaran sudah semakin abu-abu, bahkan kita susah untuk membedakan “yang seharusnya” dengan “yang ada” karena “kasar & halus” “manis & pahit” “gelap & terang” sudah digeneralisir oleh perbuatan biadap manusia, dan sekarang aku menyadari mengapa seorang idealis sangat bermusuhan dengan realitas di abad 21 ini.
Dan semakin ku keataskan tema kontemplasi malam hari ini, semakin pula juga angin malam menyelimuti tubuh kurus ku ini dan yang kurasakan bukan kedinginan dimalam hari, melainkan. Kehangatan dimalam hari

Ramanda Ade Putra
Read More